Friday, May 4, 2012

Tips Berurusan Dengan Arsitek dan Kontraktor

Untuk membantu mewujudkan rumah impian, tentunya anda membutuhkan bantuan dari profesional (arsitek dan kontraktor). Sayangnya tidak semua profesional cocok dengan kebutuhan anda dan mampu memuaskan anda.
Salah pilih, bisa-bisa malah kerugian dan kekecewaan yang menghampiri anda. Anda pernah mempunyai kesulitan berhubungan dengan profesional (arsitek atau kontraktor) saat membangun rumah/properti anda?

Sumber:  http://archief.ucoz.net/
Berikut ini tips-tips berhubungan dengan arsitek:
1. Cek reputasi arsitek dari orang yang mengenal atau merekomendasikannya. Selain itu periksa juga portofolio arsitek tersebut, apakah cocok dengan kebutuhan anda atau tidak. Sebaiknya jangan menyewa arsitek yang hanya mempunyai pengalaman merancang rumah tinggal untuk merancang bangunan yang kompleks, seperti hotel atau mal. Kalaupun anda ingin memberikan kesempatan lebih pada arsitek tersebut, maka pastikan dia mempunyai referensi cukup untuk membuat desain sekelas dengan yang diinginkan.

2. Ada beberapa arsitek yang mempunyai gaya rancangan khusus, jadi sebaiknya anda memilih arsitek yang "selaras” dengan selera anda.

3. Negosiasikan fee desain dan lingkup pekerjaan dengan jelas sebelum menyetujui untuk menyewa arsitek tersebut. Biasanya produk akhir arsitek adalah gambar kerja, rencana anggaran biaya, rencana kerja dan syarat-syarat, serta hitungan struktur.

4. Jika anda telah bersepakat untuk bekerja dengan arsitek, jangan ragu-ragu untuk menyampaikan segala ide di kepala anda, dan berikan arsitek kebebasan untuk menerjemahkannya. Intensifkan proses diskusi dengan arsitek sampai dengan tahap pra desain (sampai disetujui denah, tampak, potongan dan gambar 3 dimensi), karena setelah pra desain disetujui arsitek akan berkonsentrasi untuk menyelesaikan gambar kerja dan dokumen-dokumen lain. Jika anda masih banyak mengubah desain pada tahap tersebut, maka waktu kerja arsitek pun akan bertambah dan kemungkinan anda akan dikenakan biaya untuk itu.

Untuk berhubungan dengan kontraktor, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Tidak berbeda dengan arsitek, periksa reputasi kontraktor. Sebaiknya jangan beri kontraktor tugas yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Menyewa kontraktor yang tidak sesuai dengan spesifikasi bangunan akan menyebabkan resiko kerugian yang lebih besar dibandingkan risiko salah memilih arsitek, baik dalam hal waktu maupun biaya.

2. Periksa juga latar belakang keuangan kontraktor. Anda dapat meminta fotokopi rekening bank kontraktor dan bank guarantee (jaminan bank) jika dirasa diperlukan, sebagai jaminan kontraktor tidak akan kehabisan dana di tengah pelaksanaan proyek, karena biasanya periode pembayaran dari pemilik proyek tidak selalu sama dengan waktu pembayaran kontraktor ke suplier bahan bangunan atau sub kontraktor.

3. Sepakati biaya proyek keseluruhan di muka (sebelum pelaksanaan), berdasarkan rencana anggaran biaya yang dibuat oleh arsitek, yang kemudian dinegosiasikan dengan kontraktor. Sepakati pula siapa yang akan menanggung risiko-risiko, seperti risiko kenaikan harga, kerusakan bangunan, dan sebagainya.

4. Mintalah jaminan/garansi dari kontraktor selama jangka waktu tertentu (untuk rumah tinggal biasanya 3-6 bulan). Segala kerusakan yang terjadi pada masa jaminan tersebut (kecuali force majeur) menjadi tanggungan kontraktor. Beberapa arsitek juga menawarkan jasa sebagai kontraktor. Jasa kombinasi seperti ini dapat menghemat biaya, karena biasanya penyedia jasa hanya mengambil fee sebagai kontraktor, tanpa fee desain. Namun hal ini hanya direkomendasikan untuk proyek-proyek yang relatif sederhana seperti rumah tinggal, dan anda sebaiknya mengenal penyedia jasa ini dengan baik.

Sekian & selamat bekerjasama dengan arsitek dan kontraktor anda!

SUMBER: 
http://archief.ucoz.net/publ/jasa_arsitek/tips_berurusan_dengan_arsitek_dan_kontraktor/17-1-0-45

No comments:

Post a Comment